Sisi positif nama baik
Abdurrahman Ibn Auf berkata: “Dahulu namaku Abdu Amr (artinya budak Amr). Ketika memeluk Islam Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- menamaiku Abdurrahman (artinya hamba Allah Yang Maha Pengasih)Diriwayatkan bahwa Abdurrahman menjual tanahnya. Hasilnya dibagikan kepada orang fakir dari bani Zahroh, Muhajirin dan Ummul Mukminin (istri-istri Nabi). Al-Musawar berkata: ‘Aku mendatangi Aisyah untuk menyerahkan pemberian itu.’ Aisyah -radiallahu’anha- bertanya: ‘Siapa yang mengirimkan ini?’ ‘Abdurrahman Ibn Auf.’ Jawabku. Aisyah -radiallahu’anha- berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
Sisi yang sejalan dengan nama yang tidak baik
Diriwayatkan oleh Ibnu al-Musayyib dari ayahnya, bahwa ayahnya datang kepada Nabi -shalallahu alaihi wasallam-.Nabi menanyakan namanya: “Siapa namamu?” “Huzn (=sedih).”
Jawabnya. “Engkau Sahl (=mudah).”
Timpal Nabi. “Aku tak dapat merubah nama yang telah diberikan oleh ayahku.” Tolaknya.
Ibnu al-Musayyib berkata: ‘Kesedihan itu senantiasa merundung kami setelahnya.”
Ad-Dawudi berkata: “Maksud Sa’id Ibn Musayyib adalah kesedihan akan sulitnya merubah tabiat akhlak mereka.
Dalam hal ini Sa’id membawakannya kepada hal yang memicu kemurkaan Allah.” Yang lain berkata: “Ibn Musayyib mengisyaratkan akan kejumudan yang masih tersisa pada akhlak mereka.”
Demikianlah. Ketika kita ingin anak keturunan kita baik, hendaknya kita melakukan tahap kedua, yaitu memilih nama-nama yang baik, karena ia mempengaruhi kepribadian anak seperti yang kita dapati pada contoh di atas.
0 komentar: